Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Persebaran Sistem Bioma

Persebaran Sistem Bioma

Pola persebaran flora di dunia dapat dipahami melalui bioma. Bioma biasanya diklasifikasikan berdasarkan vegetasi yang dominan dalam suatu wilayah regional yang luas. 

Ada tiga parameter yang saat ini digunakan, yaitu kondisi iklim (suhu dan curah hujan), tanah dan kondisi geologi yang membuat komunitas bervariasi dan dapat dikategorikan dalam beberapa zona vegetatif. 

Meskipun tidak ada klasifikasi tunggal zona vegetatif yang diakui oleh semua biographer dan ahli ekologi, namun ada zona vegetasi yang diakui secara umum. Berikut merupakan penjelasan mengenai beberapa zona vegetasi. 

a. Padang Rumput 

Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika. Curah hujan di daerah padang rumput pada umumnya antara 250- 500 mm/tahun. Pada beberapa padang rumput, curah hujan dapat mencapai 1.000 mm, tetapi turunnya hujan tidak teratur. 

Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan seperti itu adalah rumput. 

Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput- rumput bluestem dan indian grasses. Daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek, misalnya rumput Buffalo grasses dan Rumput Grama. 

Padang rumput dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti berikut. 

  • Prairie terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang dengan musim panas. Rumput di prairie lebih tinggi dibandingkan rumput tundra. 
  • Stepa terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri atas rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar. Tumbuhan yang dapat bertahan hidup di daerah stepa adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah. Contohnya berupa rumput-rumput pendek diselingi semak belukar. 
  • Savana/sabana memiliki kesamaan dengan stepa, namun ada beberapa hal yang membedakannya. Sabana tercipta dari kondisi tanah yang tidak basah dan biasanya kering saat musim kemarau. Vegetasi yang mendominasi sabana diantaranya rumput dan akasia dan diselingi dengan pohon tinggi 

b. Flora Gurun 

Pada umumnya tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri, atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut memiliki akar yang panjang agar dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon (Kustopo, 2018). 

Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput menuju arah gurun biasanya nampak semakin gersang. Curah hujan di gurun sangat rendah, yaitu sekitar 250 mm per tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. 

Pancaran matahari sangat terik dan penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas suhunya dapat mencapai lebih dari 40oC. Perbedaan suhu siang dan malam hari (amplitudo harian) sangat tinggi. 

Pada siang hari suhu terasa amat panas, sementara pada malam hari amat dingin. Tumbuhan yang hidup menahun di daerah gurun yaitu tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. 

Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga, dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi dalam musim berikutnya. 

c. Tundra 

Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan terletak di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang serta terang terus menerus. 

Daerah tundra di kutub dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 231/2o LU/LS (Samadi, 2018). Di daerah tundra tidak ada pohon yang tinggi, tetapi berupa tumbuhan pendek seperti semak. Di daerah tundra juga banyak terdapat lumut, terutama sphagnum dan lichenes (lumut kerak).

Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang menyolok dengan waktu pertumbuhan yang sangat pendek. Saat tanaman tumbuh dan berbunga, pemandangan serasa sangat indah. 

Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan suhu udara yang dingin. Meskipun cuacanya bersalju, tumbuhan di daerah ini masih dapat bertahan hidup. Jumlah spesies makhluk hidup yang menetap di daerah tundra sangat sedikit, bahkan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah spesies yang hidup di gurun. 

Makin ke arah kutub dari daerah tundra, maka terdapat es. Hewan yang dapat hidup di daerah ini ialah hewan-hewan seperti walrus, seal/anjing laut, penguin, dan hewan-hewan yang berbulu tebal. Mamalia lain yang dapat hidup di tundra adalah beruang kutub, kelinci kutub, dan lemur. 

Kita dapat menemukan berbagai jenis serangga di daerah tundra, khususnya lalat yang telurnya tahan dingin dan telur-telur tersebut menetas pada musim panas. Beberapa hewan yang hidup di bioma tundra ada yang menetap dan ada pula yang hanya datang pada musim panas saja untuk bertelur. 

Hewan yang hidup menetap di daerah tundra mempunyai bulu atau rambut yang tebal. Bulu tebal ini berfungsi untuk melindungi tubuhnya dari suhu yang dingin. Untuk perlindungan terhadap suhu rendah, hewan-hewan tersebut mengalami perubahan warna, yaitu menjadi putih pada musim dingin. 

Warna putih tersebut merupakan warna pelindung di atas salju dan juga mengurangi kehilangan panas oleh radiasi matahari. Daerah Arktik terdapat fauna berbulu tebal seperti beruang kutub, rusa kutub, anjing laut, dan pinguin. 

d. Hutan Tropis 

Di daerah hutan basah tropika terdapat ribuan spesies tumbuhan yang mungkin berbeda dengan daerah lain. Hutan tropis di seluruh dunia mempunyai persamaan. 

Sepanjang tahun, hutan tropis cukup air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan tersebut akan kompleks. Pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-cabang yang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung (canopy) yang mengakibatkan dasar hutan menjadi gelap. 

Hutan tropis memiliki kelembaban tinggi dan suhu rata-rata 25oC. Pada hutan tropis, selain pepohonan yang tinggi, juga terdapat tumbuhan yang khas, yaitu liana dan epifit. Salah satu contoh liana ialah rotan, sedangkan salah satu contoh epifit ialah anggrek. 

Rotan banyak tumbuh di hutan Kalimantan (Arifin, 2019). Daerah hutan tropis di Indonesia sangat kaya akan jenis tanaman anggrek yang indah dan mempesona. 

e. Hutan Gugur 

Di daerah yang beriklim sedang, curah hujannya cukup rendah yaitu antara 750 sampai 1.000 mm/tahun. Di wilayah ini selain terdapat padang rumput dan gurun, juga terdapat vegetasi khas hutan gugur. Ada empat musim yang berlangsung di wilayah ini, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin.

Sejak musim gugur hingga musim semi, tumbuhan yang hidup menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin, yang tertinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas. 

f. Taiga 

Taiga merupakan hutan pohon pinus yang daunnya berbentuk seperti jarum (Zid, 2021). Tumbuhan yang terdapat di hutan taiga misalnya konifer, terutama pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus).  

Daerah taiga merupakan bioma yang hanya terdiri atas satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi bagian utara (Siberia Utara, Rusia, Kanada Tengah dan Utara), dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. 

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Persebaran Sistem Bioma"

close