Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Potensi Sumber Daya Alam Kehutanan

Potensi Sumber Daya Alam Kehutanan

Indonesia memiliki berbagai jenis hutan, seperti hutan sabana, hutan lumut, hutan hujan tropis, hutan hujan pegunungan, hutan mangrove, hutan musim, dan lainnya. Keseluruhan hutan yang ada memiliki peran pada kehidupan masyarakat Indonesia. 

Manfaat hutan salah satunya pada hutan tropis yaitu mampu menjaga keberlangsungan hidup berbagai jenis vegetasi yang memiliki daun lebar. Pada hutan tropis juga terdapat pohon rotan yang memiliki nilai tinggi dan banyak diminati sebagai komoditas ekspor. 

Hamparan lahan yang luas dalam satu kesatuan ekosistem yang berisi sumber daya hayati disebut hutan. Pepohonan dengan alam lingkungan lainnya dimana satu sama lain tidak bisa dipisahkan merupakan bagian utama kawasan hutan (PP No. 23/2021; UU RI No. 41/1999). 

Pada tahun 2015, kawasan hutan di Indonesia tercatat sejumlah 120.773.441,71 ha. Papua merupakan daerah yang memiliki hutan terluas di negara Indonesia. Berikut ini uraian jenis hutan yang ada di Indonesia. 

1) Hutan Hujan Tropis

Hutan yang di dalamnya terdapat berbagai variasi tumbuhan dan memiliki kerapatan yang tinggi disebut hutan hujan tropis. Sinar matahari tidak bisa mencapai permukaan tanah dan memiliki suhu bulanan >18o. 

Daerah yang memiliki hutan ini memiliki curah hujan tahunan minimum sebesar 1.750 mm – 2.000 mm. Hutan ini berada pada daerah kering, dataran rendah hingga ketinggian 1.200 mdpl, tanah subur, dan memiliki jumlah bulan kering < 2 per tahun. Tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua. 

2) Hutan Musim (Monsun)

Hutan campuran pada daerah yang memiliki curah hujan tahunan 1.500 – 4.000 per tahun disebut hutan musim. 

Jumlah bulan kering berkisar 4-6 per tahun. Pada musim kering, pohon yang ada di hutan musim beradaptasi dengan menggugurkan daunnya (mengurangi penguapan) agar dapat tetap hidup dan berkembang. 

Jenis pohon ini meliputi Jati, Kesambi, Bilang, Bungut, dan Dlingsem. Hutan ini tersebar di wilayah Indonesia bagian tengah yaitu Jawa dan Nusa Tenggara. 

3) Hutan Hujan Pegunungan

Hutan ini memiliki pohon-pohon yang senantiasa hijau dan tidak pernah menggugurkan daunnya. Selain itu, hutan ini memiliki kerapatan tumbuhan yang tinggi. Contohnya rasamala, pinus, damar, dan jemuju. 

Jenis hutan ini terdiri dari tiga bagian subzona, yaitu submontana (1.000 – 1.500 mdpl), montana (1.500 – 2.400 mdpl), dan subalpin (> 2.400 mdpl). Hutan ini ada di Sumatra, Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. 

4) Hutan Sabana

Hutan dengan mayoritas tumbuhannya berupa semak belukar dan diselingi padang rumput dan tanaman berduri disebut hutan sabana. Tumbuhan yang tumbuh di hutan ini mampu tumbuh meskipun dengan curah hujan yang rendah (<1.200 mm/tahun). 

Kemampuan tersebut dapat ada dikarenakan tubuh tumbuhan dapat menyimpan air. Contohnya Leguminosae, Caesalpinea, Euphorbiaceae, dan kaktus. Hutan sabana ada di Flores, Timor, dan Sumba. 

5) Hutan Rawa

Hutan yang ditumbuhi pohon berakar lutut dengan tunas yang selalu terendam dan memiliki tanah aluvial yang tergenang air tawar disebut hutan rawa. Pohon di hutan rawa memiliki tajuk berlapis yang mencapai ketinggian 50 hingga 60 m. 

Contoh tumbuhannya seperti pohon jelutung, rengas, resak, serta ramin. Hutan ini ada di sepanjang pantai timur Papua, Kalimantan, dan Sumatra. 

6) Hutan Mangrove/pantai/pasang surut/payau/bakau

Formasi hutan khas tropika adalah jenis hutan ini. Hutan mangrove terdapat di pantai berlumpur, sedikit berpasir, dan tenang. Pohon yang mendominasi pada hutan ini yaitu bakau. Tersebar di pantai Sumatra, Papua, Jawa, Bali, Maluku, dan Kalimantan. 

7) Hutan Gambut

Daerah beriklim tipe A dan B yang memiliki tanah organosol atau histosol banyak ditumbuhi hutan gambut. Hutan jenis ini memiliki pH rata-rata 3,5 – 4,0 dan selalu digenangi air tawar secara periodik. Hutan ini tumbuh di tumpukan bahan organik dan keberlangsungan hidupnya tergantung pada hujan. Hutan ini tersebar di Kalimantan Barat, Papua, Riau (Sumatra), dan Kalimantan Tengah. 

8) Hutan Lumut

Banyaknya lumut yang tumbuh menutupi muka tanah dan batang pohon disebut hutan lumut. Hutan ini ada pada daerah dengan ketinggian >1.000 mdpl, seperti di wilayah Papua, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Sumatra. 

Berdasarkan UU No.41 tahun 1999, fungsi hutan di Indonesia terbagi menjadi 3 jenis, yaitu hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang mempunya fungsi untuk memproduksi hasil hutan seperti kayu, rotan, dan gaharu (Golar et al., n.d.). 

Sedangkan hutan yang memiliki fungsi utama pengawetan/pemeliharaan keanekaragaman flora dan fauna beserta ekosistemnya disebut hutan konservasi (Safe’i et al., 2018). 

Selanjutnya hutan yang memiliki fungsi pokok sebagai sistem penyangga kehidupan yang mengatur kesuburan tanah, menjaga tata air, mencegah banjir, mencegah intrusi air laut, dan mengendalikan erosi disebut hutan lindung (Haryani & Rijanta, 2019). 

Keberadaan ketiga jenis hutan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, tumbuhan, serta ekosistem. 

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Potensi Sumber Daya Alam Kehutanan"

close