Tata Hukum Masa Regerings Reglement (1855–1926)
Di negeri Belanda terjadi perubahan Grondwet (UUD) pada tahun 1848
sebagai akibat dari pertentangan Staten General (Parlemen) dan Raja
yang berakhir dengan kemenangan Parlemen dalam bidang mengelola
kehidupan bernegara.
Adanya perubahan Grondwet itu mengakibatkan
juga terjadinya perubahan terhadap pemerintahan dan perundangundangan jajahan Belanda di Indonesia.
Hal ini dicantumkannya Pasal
59 ayat (I), (II), dan (IV) Grondwet yang menyatakan bahwa ayat (I) raja
mempunyai kekuasaan tertinggi atas daerah jajahan dan harta kerajaan
di bagian dari dunia.
Ayat (II) dan (IV) aturan tentang kebijaksanaan
pemerintah ditetapkan melalui undang-undang sistem keuangan
ditetapkan melalui undang-undang. Hal-hal lain yang menyangkut
mengenai daerah-daerah jajahan dan harta, kalau diperlukan akan diatur
melalui undang-undang.
Menurut ketentuan Pasal 59 ayat (I), (II), dan (IV) di atas, kekuasaan
raja terhadap daerah jajahan menjadi berkurang.
Peraturan yang menata
daerah jajahan tidak semata-mata ditetapkan oleh raja dengan Koninklijk
Besluit-nya, tetapi ditetapkan bersama oleh raja dengan parlemen, sehingga sistem pemerintahannya berubah dari monarki konstitusional
menjadi monarki parlementer.
Peraturan dasar yang dibuat bersama oleh raja dengan parlemen
untuk mengatur pemerintahan daerah jajahan di Indonesia adalah
Regerings Reglement.
Regerings Reglement ini berbentuk undang-undang yang diundangkan melalui Staatsblad 1855 Nomor 2 yang isinya terdiri atas
130 pasal dan 8 bab dan mengatur tentang pemerintahan di Hindia Belanda,
sehingga RR ini dianggap sebagai undang-undang dasar pemerintahan
jajahan Belanda.
Politik hukum pemerintahan Belanda yang mengatur tentang tata
hukum dicantumkan dalam Pasal 75 RR dan asasnya sama sebagaimana
termuat dalam Pasal 11 AB, yaitu dalam menyelesaikan perkara perdata
hakim diperintahkan untuk menggunakan hukum perdata Eropa bagi
golongan Eropa dan hukum perdata adat bagi orang bukan Eropa.
Selanjutnya RR mengalami perubahan pada tahun 1920 pada pasal
tertentu, sehingga dinamakan RR baru yang berlaku sejak tanggal 1
Januari 1920 sampai tahun 1926.
Golongan penduduk dalam Pasal 75
RR itu diubah dari dua golongan menjadi tiga golongan, yaitu golongan
Eropa, golongan Timur Asing dan golongan Indonesia (Pribumi). Pada masa berlakunya RR telah berhasil diundangkan kitab-kitab
hukum, yaitu sebagai berikut.
- Kitab hukum pidana untuk golongan Eropa melalui Staatsblad 1866 Nomor 55 sebagai hasil saduran dari Code Penal yang berlaku di Belanda pada waktu itu.
- Algemeen Politie Strafreglement sebagai tambahan kitab hukum pidana untuk golongan Eropa tahun 1872.
- Kitab hukum pidana bagi orang bukan Eropa melalui Staatsblad 1872 Nomor 85 yang isinya hampir sama dengan Kitab hukum pidana Eropa tahun 1866.
- Politie Strafreglement bagi orang bukan Eropa melalui Staatsblad 1872 Nomor 111.
- Wetboek van Strafrecht diundangkan pada tahun 1915 dengan Staatsblad 1915 Nomor 732 di Hindia Belanda dalam suatu kodifikasi yang berlaku bagi semua golongan penduduk mulai tanggal 1 Januari 1918.
Posting Komentar untuk "Tata Hukum Masa Regerings Reglement (1855–1926)"