Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komunikasi Sebagai Multidisiplin Ilmu

Komunikasi Sebagai Multidisiplin Ilmu

Komunikasi masih banyak diteliti dalam berbagai jenis penelitian, misalnya ; para psikolog meneliti komunikasi sebagai jenis perilaku tertentu yang didorong oleh proses-proses psikologi yang berbeda, para sosiolog memfokuskan pada masyarakat dalam proses sosial serta melihat pula komunikasi sebagai salah satu faktor sosial yang penting dalam masyarakat, para antropolog yang biasanya tertarik pada kebudayaan memperlakukan komunikasi sebagai sebuah faktor yang membantu mengembangkan, mempertahankan, dan mengubah kebudayaan, dan sebelumnya ada : sosiologi komunikasi, psikologi komunikasi (komunikasi dikaji oleh ilmu lain). 

Ilmu komunikasi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Karena pendekatan-pendekatan yang dipergunakan berasal dari dan menyangkut berbagai bidang keilmuan (disiplin) lainya seperti linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik, dan ekonomi. 

Sifat “kemultidisiplinan” ini tidak dapat dihindari karena obyek pengamatan dalam ilmu komunikasi sangat luas dan komplek, menyangkut berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik dari kehidupan manusia. 

Ilmu komunikasi berpijak persis di persimpangan jalan “yang mempunyai banyak cabang tetapi tak seorangpun bersedia melewatinya”. 

Berdasarkan perspektif pohon komunikasi yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Hj. Nina Winangsih Syam,MS, lahirnya ilmu komunikasi berakar dari berbagai disiplin ilmu yang dikenal sebagai landasan ilmiah komunikasi yang terdiri dari filsafat, antropologi, sosiologi, psikologi, dan psikologi sosial. 

Posisi ini menempatkan ilmu komunikasi sebagai “hasil persilangan” ilmu yang sudah “mapan” sebelumnya. Akar komunikasi yang paling fundamental adalah filsafat3 . Filsafat telah memberi dan membuka sebuah jalan bagi perkembangan suatu pengetahuan menjadi ilmu. 

William Durrant menggambarkan pentingnya filsafat sebagai pembuka jalan kepada ilmu pengetahuan melalui deskripsi sebagai berikut : filsafat merupakan pasukan marinir yang merebut pantai. Setelah pantai berhasil direbut, pasukan infanteri baru dapat mendarat. 

Yang diibaratkan sebagai pasukan infanteri adalah berbagai pengetahuan, di antaranya adalah ilmu. Deskripsi cerita ini melahirkan kesimpulan bahwa filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak, sementara yang berperan membela gunung dan menerabas hutan adalah ilmu pengetahuan. 

Setelah sasaran tercapai maka pergilah sang marinir (filsafat) itu dengan menyerahkan segala sesuatunya kepada ilmu untuk melanjutkan aktivitasnya. Selanjutnya filsafat menjelajah lautan lepas dan luas. Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan ilmu senantiasa dirintis oleh filsafat. 

Filsafat telah merintis dan membidani lahirnya ilmu. Psikologi membicarakan gejala-gejala kejiwaan yang berkaitan dengan proses komunikasi intrapersonal. Dan pada akhirnya akan sampai pada bahasan psikologi komunikasi. 

Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Melalui proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori, dan berpikir. 

Sensasi adalah proses pencerapan informasi (energi/stimulus) yang datang dari luar melalui pancaindra. Asosiasi adalah pengalaman dan kepribadian yang mempengaruhi proses sensasi. Persepsi adalah pemaknaan / arti terhadap informasi (energi/stimulus) yang masuk ke dalam kognisi manusia. 

Memori adalah stimuli yang telah diberi makna di rekam dan disimpan dalam otak (memori) manusia. Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori yang dikeluarkan untuk mengambil keputusan. 

Sumbangsih psikologi dalam ilmu komunikasi juga terlihat dalam teori-teori psiko-kognitif, psiko-analisis, behaviorisme, dan humanisme yang sangat berguna ketika menganalisis manusia sebagai komunikan.

Psikologi sosial adalah usaha untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh apa yang dianggap sebagai pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain. 

Bila individu-individu berinteraksi dan saling mempengaruhi maka terjadilah : 

  • proses belajar yang meliputi aspek kognitif dan afektif 
  • proses penyampaian dan penerimaan lambang-lambang (komunikasi) 
  • mekanisme penyesuaian diri seperti sosialisasi, permainan peran, identifikasi, proyeksi, agresi dan sebagainya. 

Fokus kajian sosiologi adalah interaksi sosial yang diisyaratkan oleh adanya fungsi-fungsi komunikasi. Fokus interaksi sosial dalam masyarakat adalah komunikasi. Sosiologi menjelaskan bahwa komunikasi menjadi unsur terpenting dalam seluruh kehidupan manusia. 

Maka lahirlah sosiologi komunikasi yaitu suatu proses interaksi antarmanusia melalui simbolsimbol yang bermakna (meaning full symbols) dengan melibatkan sistem, norma dan nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai kesamaankesamaan arti/makna. 

Antropologi memandang perilaku manusia dalam sebuah konteks yang menyeluruh (konteks biologis, sosial, budaya, dan ekologi). Pada kontek budaya antropologi melihat komunikasi sangat relevan membicarakan masalah simbol, bahasa, dan pemaknaan. Ada empat macam simbol ; 

  1. Obyek simbol bendera melambangkan bangsa dan uang menggambarkan pekerjaan dan barang-barang dagangan (komiditi)
  2. Karakteristik obyek dalam kultur kita. Warna ungu dipahami untuk ‘kerajaan’, hitam untuk dukacita, kuning untuk kekecutan hati, putih untuk kesucian, merah untuk keberanian, dan sebagainya. 
  3. Gesture adalah tindakan yang memiliki makna simbolis, senyum dan kedipan, lambaian tangan. Semua ini memiliki makna tersendiri dalam konteks kultural.
  4. Simbol adalah jarak yang luas dari pembicaraan dan kata-kata yang tertulis dalam menyusun bahasa. Bahasa adalah kumpulan simbol paling penting dalam berbagai kultur. 

Biologi sebagai akar ilmu komunikasi menguraikan aspek-aspek biologis manusia yang tidak terlepas dari aspek-aspek komunikasi yang dimilikinya dalam berinteraksi, terutama komunikasi intrapersonal. 

Dalam biologi akan dipelajari peristiwa alam sebagai variabel pengaruh terhadap fenomena komunikasi. Pada tataran epistemologi filsafat ilmu, biologi berperan sebagai kontributor. Studi otak (komponen genetika dalam biologi) memiliki link dengan studi efektivitas pesan-pesan komunikasi yang bersifat akuntabel dan verifikatif. Adapun ciri-ciri biologi komunikasi adalah : 

  1. Lebih mengarah pada emosi, 
  2. Tergantung pada gejala-gejala iner, 
  3. Merupakan efek afeksi, 
  4. Tidak ada campur tangan budaya, 
  5. Merupakan proses intra, 
  6. Tidak tergantung pada stimulus, 
  7. Merupakan proses alam dalam wilayah biologi yang mempengaruhi perilaku komunikasi. 

Ada dua aliran dalam fisika yaitu aliran fisika dan aliran mental dalam pemaknaan. Aliran fisika memandang pemaknaan sebagai unit (bagian) dari dunia fisik yang ada secara mandiri dari setiap aktivitas manusia. Sebagai contoh, pemaknaan dapat dipahami sebagai data, sikap, atau pun informasi. 

Sedangkan aliran mental memandang pemaknaan two eksis sebagai unit-unit tetapi hanya dalam kesadaran unik manusia. Pemaknaan merupakan kepingan-kepingan eksistensi mental manusia yang dapat dipandang sebagai kesan, konsep, maksud atau ide. 

Walaupun terdapat sudut pandang yang berbeda, namun masih ada kesamaan pandangan tentang istilah-istilah penting yang menjabarkan komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah proses di mana dua individu dihubungkan melalui kesamaan makna. 

Matematika berasal dari bahasa Yunani mathema yang bearti sains, ilmu pengetahuan, atau belajar, mathematikos berarti suka belajar. Berasal dari bahasa Latin manthanein atau mathema yang artinya belajar atau hal yang dipelajari. 

Berasal dari bahasa Belanda wiskunde yang artinya ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. 

Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau antar pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. 

Matematika mengkaji berbagai simbol dan ekspresi untuk mengkomunikkasikannya. Ia pun berperan sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan tepat.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Komunikasi Sebagai Multidisiplin Ilmu "

close