Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangan Bentuk Bumi

Perkembangan Bentuk Bumi

Bentuk bumi mulai awal terjadinya tidaklah seperti sekarang ini. Bentuk relief bumi yang kita lihat sekarang ini sudah mengalami proses jutaan tahun lamanya. 

Mulai dari gas yang pijar hingga berubah menjadi benda padat membeku, hingga akhirnya terbentuk benua dan samudera. Untuk mengetahui prose tersebut, marilah kita pelajari materi berikut ini. 

1. Awal Mula Terbentuknya Lapisan Bumi

Menurut hasil penelitian para ahli astronomi dan geologi, bumi kita sendiri terbentuk atau terlepas dari tubuh matahari sekitar 4.500 juta tahun yang lalu. 

Perkiraan terbentuknya bumi ini didasarkan atas penelaahan paleontologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil sisa mahluk hidup purba pada masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka bumi). 

Pada saat awal terbentuknya, bumi kita pada awalnya masih merupakan bola pijar yang sangat panas, suhu permukaannya mencapai 4.000°C, tentu saja tidak ada kehidupan. 

Dalam jangka waktu jutaan tahun, karena perputaran dan adanya gas yang menyelubungi bumi, suhu panas menyebabkan terjadinya penguapan. Secara berangsur- angsur bagian permukaan bumi mulai mendingin. 

Akibat proses pendinginan, bagian luar bumi membeku membentuk lapisan kerak bumi atau kulit bumi yang disebut litosfer. Sedangkan bagian dalam planet bumi sampai sekarang masih dalam keadaan panas dan berpijar. 

Selain pembekuan kerak bumi, pendinginan massa bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam waktu jutaan tahun, sehingga terjadi akumulasi uap dan gas yang sangat banyak. 

Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut, pada akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk pertama kalinya di bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. 

Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka bumi membentuk bentang perairan laut dan samudera. Pada awal turun hujan yang sangat lebat dan menutup seluruh permukaan bumi, bagian luar planet bumi menjadi relatif dingin. 

Kemudian pada proses selanjutnya, setelah pe nyerapan dan penguapan berkali-kali, suhu bumi semakin meningkat hingga mencapai suhu seperti saat ini. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, dijelaskan adanya tiga faktor yang menyebabkan naiknya suhu bumi tersebut, yaitu; akresi, kompresi, dan disintegrasi. 

Akresi (accretion) yaitu naiknya suhu bumi akibat tumbukan benda-benda angkasa atau meteor yang menghujani bumi. 

Kompresi (compretion) yaitu semakin memadatnya bumi karena adanya gaya gravitasi sehingga bagian dalam bumi menerima tekanan yang lebih besar dibandingkan bagian luarnya yang mengakibatkan bagian dalam bumi suhunya lebih panas. 

Disintegrasi merupakan penguraian unsur-unsur radioaktif seperti uranium, thorium, dan potasium, yang secara spontan terurai dan mengeluarkan partikel-partikel atom yang berubah menjadi unsur lain dan diserap oleh batuan di sekitarnya. 

Setelah terjadi pendinginan, proses selanjutnya terjadi pembentukan lapisan bumi. Secara ringkas, proses pembentukan bumi hingga terjadinya perlapisan tersebut terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut: 

  • Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum terjadi diferensiasi dan zonafi kasi. 
  • Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material yang lebih berat tenggelam menuju pusat bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan. 
  • Proses zonafi kasi, yaitu tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona atau la pis an, yaitu lapisan yang terdiri dari astenosfer yang cair terdapat di bagian paling dalam, inti besi cair, inti besi yang padat, mantel bagian bawah, dan litosfer yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudera.

2. Terbentuknya Benua 

Bumi kita tidak semuanya berupa daratan. Bentuk muka bumi yang tidak rata, ada daerah yang tinggi dan ada yang rendah, mengakibatkan terakumulasinya air ke daerah yang rendah. Daerah yang tinggi menjadi daratan, yang rendah menjadi samudra. 

Berbagai teori mengungkapkan bahwa ada pergerakan lapisan luar bumi, sehingga daratan dan lautan terus bergerak, membentuk suatu relief keseimbangan. Berikut pendapat para ahli. 

a. Teori Kontraksi 

Dikemukakan oleh James Dwight Dana, ahli geografi dari Amerika Serikat, menyatakan bahwa bumi mulai mengalami pendinginan sebagai akibat dari konduksi panas, sehingga mulailah proses pengerutan pada permukaannya. Bagian yang menonjol jadi daratan, dan yang lekuk terisi air menjadi lautan. 

b. Teori Laurasia-Gondwana 

Teori ini dikemukakan oleh Eduard Suess, yang mengatakan bahwa mula-mula ada dua benua yang terdapat di kutub, Benua Laurasia ada di kutub utara, sedangkan Benua Gondwana ada di kutub selatan. Dua benua tersebut terpecah dan tertarik ke ekuator. 

Gondwana terpecah menjadi Amerika Selatan, Afrika, dan Australia, sedangkan Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

c. Teori Pergeseran Benua 

Teori ini dipelopori oleh Alfred Lothar Wegener, yang mengatakan bahwa benua pada mulanya hanya ada satu, yaitu Pangaea. Karena adanya pengaruh rotasi bumi, maka Pangea terpecah-pecah menjadi beberapa benua seperti yang ada sekarang, yaitu Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia.
Perkembangan Bentuk Bumi
Teori pergeseran benua

d. Teori Pemekaran Samudra

Teori ini dikemukakan oleh Harry Hammond Hess, yang didasarkan dari hasil pemotretan sa telit pada dasar laut dan ekspedisi kapal selam samudra, ia mengatakan bahwa ada bukti: 

  • Di Samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifi k Selatan terdapat igir tengah samudra yang me manjang dan bersambung-sambung, terbuat dari tumpukan lava, 
  • Di sepanjang tepi benua dijumpai palung laut yang memanjang sejajar jalur pegunungan di atas benua, 
  • Jarak antara Eropa dan Amerika semakin bertambah. 
  • Sehingga Hess menyimpulkan bahwa dasar samudera mengalami pemekaran yang ber pusat pada igir-igir samudera. 

e. Teori Lempeng Tektonik 

Teori Plate Tectonic atau pergeseran lempeng dikemukakan oleh Jason Morgan, merupakan penggabungan teori pergeseran benua dan pemekaran samudra serta hipotesis arus konveksi pada mantel atas. Jason Morgan menyatakan bahwa pusat gempa yang aktif berdampingan sejajar dengan jalur pegunungan.

Perkembangan Bentuk Bumi
Teori lempeng tektonik
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Perkembangan Bentuk Bumi"

close