1) Perubahan dalam Aspek Geografi
Adanya eksploitasi kekayaan alam menjadi ciri penting pada masa pendudukan
Jepang. Misi untuk memenangkan Perang Dunia II mendorong Jepang menjadikan
Indonesia sebagai salah satu basisnya menghadapi tentara Sekutu.
Jepang banyak
membutuhkan banyak dukungan dalam menghadapi PD II. Lahan perkebunan
yang ada pada masa Hindia Belanda merupakan lahan yang menghasilkan untuk
jangka waktu yang lama. Jepang menggerakkan tanaman rakyat yang mendukung
Jepang dalam PD II.
Tanaman jarak dikembangkan sebagai bahan produksi
minyak yang dibutuhkan sebagai mesin perang.
Kesengsaraan pada masa pendudukan
Jepang menyebabkan besarnya angka
kematian pada masa pendudukan
Jepang.
Migrasi terjadi terutama untuk
mendukung perang Jepang menghadapi
Sekutu. Banyak rakyat Indonesia yang
ikut dalam romusha ataupun membantu
pasukan Jepang di beberapa negara Asia
Tenggara untuk membantu perang Jepang.
Sebagian dari mereka tidak kembali atau
tidak diketahui nasibnya. Menurut catatan
sejarah, jumlah tenaga kerja yang dikirim
ke luar Jawa, bahkan ke luar negeri
seperti ke Burma, Malaya, Vietnam, dan
Mungthai/Thailand mencapai 300.000
orang. Ratusan ribu orang tersebut banyak
yang tidak diketahui nasibnya setelah
Perang Dunia II usai.
2) Perubahan dalam Aspek Ekonomi
Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang
perekonomian di Indonesia. Putusnya hubungan dengan perdagangan dunia
mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia. Perkebunan tanaman ekspor
diganti menjadi lahan pertanian untuk kebutuhan sehari-hari.
Pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. Maka,
rakyat Indonesia pun mengusahakannya sendiri. Pakaian yang terbuat dari benang
goni menjadi tren pada masa pendudukan Jepang.
Wajib setor padi dan tingginya pajak pada masa pendudukan Jepang
menyebabkan terjadinya kemiskinan luar biasa. Angka kematian sangat tinggi.
Sebagai contoh, di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah angka kematian mencapai
50%.
Kemiskinan yang luar biasa berdampak pada penyakit-penyakit sosial
lainnya. Gelandangan, pengemis, kriminalitas, semakin berkembang akibat
lemahnya kekuatan ekonomi rakyat.
3) Perubahan dalam Aspek Pendidikan
Kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun. Sebagai contoh, gedung
sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah; gedung sekolah lanjutan
menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi macet.
Sementara itu, pengenalan budaya Jepang dilakukan di berbagai sekolah di Indonesia. Bahasa
Indonesia dapat menjadi bahasa pengantar di berbagai sekolah di Indonesia.
Adapun bahasa Jepang menjadi bahasa utama di sekolah-sekolah.
Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat rendah.
Para siswa harus digembleng agar bersemangat Jepang (Nippon Seishin).
Para
pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang) dan
lagu-lagu lain, menghormati bendera Hinomaru, serta melakukan gerak badan
(taiso) dan seikerei.
4) Perubahan dalam Aspek Politik
Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan
alasan untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda, Jepang
mulai mendapat simpati rakyat. Dengan kebijakan yang kaku dan keras,
secara politik organisasi pergerakan yang pernah ada sulit mengembangkan
aktivitasnya.
Bahkan, Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi
pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda. Hanya MIAI
yang kemudian diperbolehkan hidup karena organisasi ini dikenal sangat anti
budaya Barat (Belanda).
Kempetai selalu memata-matai gerak-gerik organisasi
pergerakan nasional. Akibatnya, muncul gerakan-gerakan bawah tanah.
Jepang berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh
Indonesia atas kekuasaannya di Indonesia. Akibatnya, hal ini menimbulkan
beragam tanggapan dari para tokoh pergerakan nasional.
Kelompok pertama
adalah kelompok yang masih mau bekerja sama dengan Jepang, tetapi tetap
menggelorakan pergerakan nasional. Para tokoh ini adalah mereka yang muncul
dalam berbagai organisasi bentukan Jepang.
Adapun kelompok kedua adalah
mereka yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan
gerakan bawah tanah.
Pada masa akhir pendudukan Jepang, terjadi revolusi politik di Indonesia,
yakni kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa proklamasi kemerdekaan tanggal 17
Agustus 1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.
Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.
5) Perubahan dalam Aspek Budaya
Jepang berusaha ‘menjepangkan’ Indonesia. Ajaran Shintoisme diajarkan
pada masyarakat Indonesia. Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan
lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.
Pengaruh budaya ini menimbulkan perlawanan di berbagai daerah. Kalian
dapat mengamati terjadinya perlawanan masyarakat pada masa pendudukan
Jepang. Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan
menghormat matahari.
Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami
kemajuan. Pada tanggal 20 Oktober 1943, atas desakan dari beberapa tokoh
Indonesia, didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia.
Tugas
Komisi adalah menentukan istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa
normatif serta menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia telah menyebabkan kolonialisme
dan imperialisme.
Hidup dalam penjajahan menyebabkan penderitaan rakyat dalam
berbagai bidang. Perubahan yang terjadi pada masa kolonial lebih banyak merugikan
bangsa Indonesia. Pemerintah kolonial tidak memiliki perhatian serius untuk
memajukan negeri jajahan.
Bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi bangsa Indonesia lebih
mencintai kemerdekaan. Kesewenang-wenangan penjajah mendorong bangsa
Indonesia melawan. Perjuangan untuk melepaskan diri dari penjajahan memerlukan
pengorbanan yang sangat besar.
Satu-demi satu perlawanan di berbagai daerah dapat
dipatahkan penjajah.
Memasuki abad XIX, bangsa Indonesia sadar bahwa salah satu kelemahan
perjuangan selama ini adalah berjuang sendiri-sendiri, lebih mengandalkan satu
pemimpin.
Pada tahun 1928, secara tegas bangsa Indonesia mengikatkan diri dalam
perjuangan nasional melalui ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Usaha bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan tercapai dengan
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sejak
saat itulah bangsa Indonesia hidup dalam kemerdekaan hingga saat ini. Sepatutnya
kalian terus berjuang mempertahankan kemerdekaan dan mengisi pembangunan
untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara.
Pada masa penjajahan Jepang dan Belanda, masyarakat Indonesia mengalami
banyak perubahan terutama dalam aspek geografis, pendidikan, ekonomi, dan politik.
Posting Komentar untuk "Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang"