Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ruang Lingkup Antropologi

Ruang Lingkup Antropologi

Secara harfiah antropologi adalah ilmu (logos) tentang manusia (antropos). Definisi demikian tentu kurang jelas, karena dengan definisi seperti itu antropologi mencakup banyak disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, biologi manusia dan bahkan humaniora, filsafat dan sastra yang semuanya mempelajari atau berkenaan dengan manusia. 

Sudah tentu hal ini tidak benar, apalagi disiplin-disiplin ilmu lain tersebut justru sudah berkembang jauh lebih tua dari pada antropologi. Oleh karena itu pasti ada sesuatu yang khusus tentang manusia yang menjadi pusat perhatian antropologi. 

Sayang bidang permasalahan yang khusus dipelajari oleh antropologi tidak jelas batasnya, karena terlalu cepatnya pemisahan ilmu-ilmu cabang antropologi yang sangat berlainan bidang permasalahan yang dipelajari. 

Akibatnya tidak ada satupun definisi umum yang dapat disepakati oleh semua ilmuwan antropologi. Salah satu karakteristik yang paling banyak mendapat perhatian dalam antropologi adalah hubungan antara kebudayaan dan ciri-ciri biologis manusia. 

Masa ketergantungan manusia pada pengangkutan jalan kaki, ukuran otak yang besar, dan kemampuan menggunakan simbol-simbol adalah contoh beberapa ciri biologis yang memungkinkan mereka menciptakan dan mendapatkan kebudayaan. 

Untuk membantu mahasiswa dalam pelajaran awal, dapat dipergunakan rangkuman sebagai berikut: antropologi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik hidup manusia dengan berorientasi pada kebudayaan yang dihubungkan dengan ciri-ciri sosio-psikologi atau ciri-ciri biologis, melalui pendekatan yang holistik yaitu pendekatan dengan cara melihat atau memandang sesuatu sebagai suatu kebulatan yang utuh atau holistik. 

Bahwa secara akademik ilmu ini ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat, serta kebudayaannya, dan secara praktis ingin mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku-bangsa bersangkutan guna membangun masyarakat suku bangsa itu sendiri. 

Adapun yang menjadi ruang lingkup Antropologi adalah sebagai berikut : 

1) Antropologi fisik (Physical Antropology/Antropo-biologi) 

Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies). 

Melalui aktivitas analisis yang mendalam terhadap fosil-fosil dan pengamatan pada primata-primata yang pernah hidup, para ahli antrpologi fisik berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa kita menjadi makhluk seperti sekarang ini.

2) Antropologi Budaya (Cultural Antropology)

Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. menurut Haviland7 cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antroplogi linguistic, dan etnologi. 

Kemudian dikembangkan lagi menurut Koentjaraningrat ada beberapa cabang dalam antropologi Budaya. 

Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diuji sebelum digunakan oleh masyarakat manusia.. 

Biasanya, istilah antropologi budaya dikaitkan dengan tradisi riset dan penulisan antropologi di Amerika. Pada awal abad ke-20, Franz Boas (1940) mengajukan tinjauan kritisnya terhadap asumsiasumsi antropologi evolusioner serta implikasi yang cendrung bersifat rasial. 

Dalam hal itu, Boas menyoroti keberpihakan pada komparasi dan generalisasi antropologi tradisional yang dinilainnya kurang tepat, selanjutnya ia mengembangkan aliran baru yang sering disebut antropologi Boas. 

Dalam hal ini, Boas merumuskan konsep kebudayaan yang bersifat relative, plural dan holistic. Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada 4 (empat) aspek yang tersusun. 

  • Pertimbangan politik, di mana antropologi budaya sering terjebak oleh kepentingan-kepentingan politik dan membiarkan dalam penulisannya masih terpaku oleh metode-metode lama yang sudah terbukti kurang layak untuk menyusun sebuah karya ilmiah, seperti yang dikeluhkan Edward W. Said dalam orientalisme (1970). 
  • Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan. jika pada awalnya bertumpuk pada asumsi-asumsi kepatuhan dan penguasaan masing-masing terhadap kebudayaanya sedangkan pada masa kini dengan munculnya karya Bourdieu (1977) dan Foucault (1977,1978) kian menekankan pengunaan taktis diskursus budaya yang melayani kalangan tertentu di masyarakat. 
  • Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya, dimana terjadi pergeseran makna kebudayaan dari homogenitas ke heterogenitas yang menekankan peran bahasa sebagai sistem formal abstraksi-abstraksi kategori budaya. 
  • Preferensi dan pemikiran individual dimana terjadi antara hubungan antara jati diri dan emosi, sebab antara kepribadiyaan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang erat.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Ruang Lingkup Antropologi"

close