Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial

Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial

Apakah semua masalah dapat disebut sebagai permasalahan sosial? Apakah semua permasalahan sosial dapat terjadi karena adanya pengelompokan sosial dalam masyarakat? 

Kedua pertanyaan ini menjadi pemantik bagi kalian untuk dapat memahami perbedaan masalah sosial pada umumnya dengan permasalahan sosial yang disebabkan oleh pengelompokan sosial. Oleh karena itu, mari simak penjelasan berikut ini. 

1. Konsep Permasalahan Sosial

Suatu masalah pada umumnya dapat disebut sebagai permasalahan sosial jika membawa pengaruh bagi banyak orang. Permasalahan sosial juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi sosial yang dipandang masyarakat berbahaya dan membutuhkan perbaikan (Mooney, 2011: 3). 

Selain itu, permasalahan sosial terjadi karena adanya pelanggaran nilai dan norma dalam masyarakat. Nilai merupakan harapan atau kepercayaan yang dianggap penting oleh masyarakat. Sementara itu, norma merupakan aturan yang disepakati bersama dalam masyarakat. 

Ketika pelanggaran nilai dan norma terjadi tentu masyarakat akan merasa khawatir atas stabilitas sistem dan keteraturan sosial di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, nilai dan norma menjadi suatu parameter yang digunakan untuk menentukan suatu permasalahan sosial (Sullivan, 2016: 4-6). 

Permasalahan sosial tidak selalu muncul karena interaksi sosial yang dibangun dalam masyarakat. Terdapat pula faktor lain seperti bencana dan wabah penyakit yang menyebabkan permasalahan sosial dalam masyarakat. 

Bencana dan wabah penyakit memang bukan suatu permasalahan sosial. Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan bencana dan wabah penyakit membawa pengaruh besar bagi kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena itu, muncul masalah-masalah sosial di berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

Kondisi ini terjadi karena manusia sangat bergantung pada ruang atau lingkungan fisik tempat mereka tinggal. Suatu masalah juga dapat menjadi permasalahan sosial karena mendapat perhatian banyak orang, misalnya viral di media sosial, dilakukan oleh tokoh masyarakat, dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang. 

Coba berikan contoh permasalahan sosial yang disebabkan oleh tiap-tiap faktor tersebut! Mintalah masukan dan tanggapan Bapak/ Ibu Guru di kelas atas jawaban yang sudah kalian kemukakan. 

Perbedaan latar belakang munculnya permasalahan sosial ini sangat penting kalian ketahui karena berkaitan dengan strategi penyelesaiannya. Penanganan suatu permasalahan sosial harus relevan dengan akar masalah yang melatarbelakanginya. 

Dengan demikian, penyelesaian masalahnya bisa efektif dan tepat sasaran. Permasalahan sosial dapat bersifat manifes dan laten. Permasalahan sosial yang bersifat manifes biasanya dapat dengan mudah disadari karena nyata melanggar nilai dan norma dalam masyarakat. 

Misalnya permasalahan sosial terkait kriminalitas, penyimpangan sosial, dan kenakalan remaja. Selain itu, terdapat pula permasalahan sosial yang nyata terjadi namun tidak disadari oleh masyarakat yaitu permasalahan sosial laten. 

Misalnya pemanasan global yang terjadi karena penggunaan energi yang tidak tepat guna. Permasalahan sosial ini sering dianggap sebagai masalah lingkungan, padahal dampak yang ditimbulkan dapat memengaruhi kehidupan sosial masyarakat.

2. Munculnya Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial

Artikel Devide et Impera Mengenal Taktik dan Strategi Orang Belanda tersebut menunjukkan cara-cara memecah belah bangsa yang diterapkan oleh VOC. VOC berusaha membuat masyarakat di berbagai daerah pada masa itu terbagi dalam kelompok-kelompok yang saling membenci. 

Apabila kalian amati, akar utama dari tujuh strategi politik pecah belah sebenarnya adalah menyebarkan informasi tidak benar (hoax) sehingga muncul sensitivitas atau prasangka. Selanjutnya, kelompok akan memiliki persepsi negatif terhadap kelompok lain. 

VOC kemudian masuk dan menunjukkan diri sebagai teman atau pihak netral. Akan tetapi, VOC sebenarnya justru mulai memperkeruh situasi mulai dari mengendalikan media hingga cara-cara seperti embargo dan peperangan. 

Realitas ini menunjukkan bahwa peran komunikasi sangat strategis dalam memecah belah masyarakat. Prasangka menjadi senjata ampuh untuk memecah belah kelompok. Prasangka sendiri merupakan anggapan kurang baik yang belum tentu benar mengenai orang lain. 

Prasangka menyebabkan seseorang/ kelompok cenderung melakukan kategorisasi atau pengelompokan melalui labelisasi dengan memberikan cap kepada orang/kelompok lain. Akibatnya mereka akan mulai menarik diri dari kelompok-kelompok sosial sehingga disebut eksklusivisme. 

Lebih lanjut, akan muncul sikap-sikap partikularisme dan kecenderungan eksklusi sosial. Partikularisme merupakan aliran atau sistem yang cenderung mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok sendiri di atas kepentingan umum. 

Bagaimana dengan eksklusi sosial? Eksklusi sosial mengarah pada peminggiran kelompok-kelompok sosial tertentu. Konsep eksklusi sosial dikemukakan Rene Lenoir, Sekretaris Negara untuk Urusan Aksi Sosial Pemerintah Prancis pada tahun 1970-an. 

Eksklusi sosial secara luas mencakup orang-orang yang tidak memiliki kemampuan, baik materiel maupun moral dalam berpartisipasi di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Faktornya beragam dari berbagai aspek kehidupan sosial, tidak hanya aspek sensitivitas antarkelompok. 

Akan tetapi, terdapat pula faktor lemahnya kehadiran negara dalam memfasilitasi dan menjembatani masyarakat (Syahra, 2010). 

Akibatnya, baik eksklusivisme, partikularisme, maupun eksklusi sosial dapat menyebabkan suatu kelompok tidak mampu mengakses kesempatan yang sama, merasakan akses yang setara, dan berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan sosial dan pembangunan.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial"

close