Penjelasan Lengkap Apa itu Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Latin credere yang artinya percaya. Seseorang atau badan usaha yang memberi kredit (kreditur) percaya bahwa peminjam (debitur) pada masa mendatang akan sanggup memenuhi segala kewajibannya seperti yang telah dijanjikan.
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.
Kredit mempunyai unsur-unsur yang harus disepakati oleh pihak yang terlibat dalam kredit tersebut.
1. Unsur-unsur Kredit
Kredit diberikan oleh orang atau lembaga yang didasarkan atas unsurunsur pertimbangan kepercayaan, waktu, risiko, dan prestasi.
a. Kepercayaan
Kepercayaan artinya adanya keyakinan dari si pemberi kredit bahwa
kredit yang diberikan baik berupa uang, barang, maupun jasa yang
akan diterimanya kembali dalam jangka waktu yang telah disepakati.
b. Waktu
Pemberian dan penerimaan kembali kredit meliputi kurun waktu
tertentu.
c. Risiko
Pemberian kredit mengandung risiko karena nilai uang sekarang
berbeda dengan nilai yang akan datang akibat dari adanya jangka waktu
pemberian dan pengembalian kredit.
d. Prestasi
Prestasi merupakan imbalan dari pemberian peminjam uang, barang,
atau jasa. Dalam perekonomian, pengukuran prestasi dilakukan dengan
menggunakan uang.
2. Tujuan Kredit
Tujuan pemberian kredit umumnya adalah mencari keuntungn
berbentuk imbalan atau bagi hasil. Namun, tujuan utama pemberian kredit
di negara kita adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan pemberian kredit dapat dibedakan atas kepentingan pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha.
a. Pemerintah
Pemberian kredit harus sesuai dengan kebijakan moneter, selektif, dan
diarahkan pada sektor-sektor yang diprioritaskan dalam pembangunan.
b. Masyarakat
Pemberian kredit bertujuan agar masyarakat lebih mudah memenuhi
kebutuhannya yang berupa barang atau jasa.
c. Dunia usaha
Pemberian kredit dimaksudkan agar kegairahan berusaha meningkat
dan sekaligus meningkat pula jumlah produk yang diproduksi yang
pada gilirannya akan meningkatkan laba usaha.
3. Fungsi Kredit
a. Meningkatkan daya guna barang
Pemberian kredit dapat meningkatkan daya guna barang dengan cara:
- para pengusaha memproduksi barang dari bahan baku menjadi barang siap pakai, dengan meminjam uang dari lembaga keuangan;
- para pengusaha menjual barang dengan cara kredit sehingga barang menjadi lebih murah sampai ke tangan konsumen.
b. Meningkatkan daya guna uang
Daya guna uang dapat ditingkatkan dengan cara pemilik uang atau
modal meminjamkan uangnya kepada pengusaha yang kekurangan
modal melalui lembaga keuangan.
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Peredaran dan lalu lintas uang dapat terlaksana jika kredit disalurkan
melalui rekening giro bank karena rekening giro dapat menimbulkan
uang giral.
d. Menstabilkan moneter
Stabilitas moneter dapat terlaksana dengan pemberian kredit yang
selektif, terarah, dan berdasarkan prioritas sehingga jumlah uang yang
beredar dapat diatur melalui politik tingkat bunga dan rasio kas bank.
e. Meningkatkan kegairahan berusaha
Perusahaan yang memperoleh kredit dari bank dapat meningkatkan
usahanya dan meningkatkan produktivitas, dan akhirnya
meningkatkan laba.
f. Meratakan pendapatan
Peningkatan kesempatan berusaha dengan penambahan proyek-proyek
baru yang berasal dari kredit membutuhkan tambahan tenaga kerja.
Secara tidak langsung kredit menyebabkan semakin banyak tenaga kerja yang memperoleh pendapatan. Di samping itu, para penabung akan
memperoleh bunga atas tabungannya.
g. Memperluas hubungan internasional
Negara maju cenderung mempunyai tabungan yang tinggi sehingga
dapat memberi pinjaman kepada negara-negara yang sedang
berkembang. Selain itu, para pengusaha di negara maju dapat bekerja
sama dengan negara yang sedang berkembang dengan memberi kredit,
dan hal ini dapat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi.
4. Syarat-syarat Kredit
Pemberian kredit kepada orang atau perusahaan yang memerlukan
harus mempertimbangkan hal-hal yang dikenal dengan istilah 5C.
a. Karakter
Karakter (character) adalah sifat dan tingkah laku pemohon dalam
kehidupan berusaha. Pemberi kredit perlu meneliti kebiasaan dan
kepribadian pemohon. Dengan kata lain, pemohon dipercaya dapat
memenuhi kewajibannya.
b. Kemampuan
Kemampuan (capabilit ), artinya pemohon dalam mengembalikan kredit
tepat waktu. Hal ini harus diperhatikan oleh pemberi kredit dengan
memerhatikan jenis usaha dan kemampuan memperoleh laba (diukur
dari laporan keuangan).
c. Modal
Modal (capital) yang dimiliki perusahaan yang berasal dari pinjaman
bank dapat mendorong perkembangan usaha. Oleh karena itu, kredit
berfungsi meningkatkan usaha.
d. Jaminan
Jaminan (collateral) adalah harta tetap atau surat-surat berharga yang
dapat digunakan untuk menjamin kredit yang diterima.
e. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi (condition of econom ) yang akan datang harus
menggambarkan keadaan yang cerah, misalnya tingkat inflasi yang
terkendali sehingga nilai uang sekarang tidak berbeda jauh dengan nilai
uang pada masa yang akan datang.
5. Jenis Kredit
a. Kredit menurut tujuan pemakaian
Berdasarkan tujuan pemakaiannya, kredit dikelompokkan menjadi
kredit konsumtif dan produktif.
- Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan oleh konsumen untuk tujuan konsumtif, misalnya kredit pembelian kendaraan bermotor.
- Kredit produktif adalah kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha, misalnya pembelian mesin-mesin pabrik.
b. Kredit menurut waktu
- Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka pengembaliannya kurang dari satu tahun.
- Kredit jangka menengah adalah kredit yang jangka pengembaliannya antara satu sampai tiga tahun.
- Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka pengembaliannya lebih dari tiga tahun.
c. Kredit menurut jaminan
- Kredit tanpa jaminan adalah kredit yang didasarkan pada kepercayaan , (kredit ini dilarang di Indonesia berdasarkan Undang-Undang bank No. 7 Tahun 1992).
- Kredit dengan jaminan adalah kredit yang diberikan dengan jaminan barang tetap atau tidak tetap, misalnya jaminan obligasi atau surat-surat berharga lainnya.
d. Kredit menurut sumber
- Kredit dalam negeri adalah kredit yang sumber dan pemakaiannya berasal dari dalam negeri.
- Kredit luar negeri adalah kredit yang berasal dari luar negeri untuk pemakai kredit dalam negeri.
e. Kredit menurut subjek
- Kredit penjual adalah kredit yang diberikan penjual kepada pembeli dengan cara menyerahkan barang terlebih dahulu, dan pembayaran diterima kemudian.
- Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh pembeli kepada penjual dengan cara pembayaran lebih dahulu, barang diserahkan kamudian. Istilah kredit pembeli sekarang ini lebih dikenal dengan sistem prabayar.
- Kredit perbankan adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah atau pelanggan.
- Kredit pemerintah adalah kredit yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya atau jajaran bawahannya.
- Kredit luar negeri adalah kredit yang berasal dari luar negeri (pemerintah atau swasta) dalam rangka kerja sama antarpemerintah atau swasta.
6. Kebaikan dan Keburukan Kredit
a. Kebaikan kredit
- Meningkatkan produktivitas modal Pemilik modal dapat meningkatkan produktivitas modal dengan meminjamkan uangnya kepada pengusaha yang memerlukannya sehingga produksi meningkat.
- Memperlancar tukar-menukar Dengan kredit timbul alat pembayaran baru berupa uang giral dan wesel sehingga pengusaha dapat memenuhi keperluannya menggunakan uang giral tersebut.
- Meningkatkan peredaran barang Barang yang diperjualbelikan dapat dibayar dengan uang giral atau dibeli secara kredit sehingga jumlah barang yang diperjualbelikan bertambah dan peredaran uang meningkat.
b. Keburukan kredit
- Hidup konsumtif, artinya orang terdorong untuk melakukan transaksi yang terjadi di luar batas kemampuan ekonominya dengan cara membeli barang-barang konsumsi.
- Jumlah uang yang beredar bertambah (inflasi), artinya kredit akan memperbesar jumlah uang yang beredar dalam masyarakat yang berakibat harga-harga naik (nilai uang turun).
- Spekulasi, artinya dengan mengharapkan untung yang besar pengusaha membeli atau memperbesar usaha dengan cara meminjam. Akibat buruk akan terjadi bila perusahaan ternyata mengalami kerugian. Perusahaan tidak mampu lagi melunasi segala kewajibannya.
Posting Komentar untuk "Penjelasan Lengkap Apa itu Kredit"