Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Pelestarian Flora dan Fauna

Metode Pelestarian Flora dan Fauna

Untuk melaksanakan konservasi dibutuhkan metode atau cara agar dapat berlangsung efektif dan efisien. Ada dua metode konservasi flora dan fauna yang banyak dilakukan selama ini, yakni metode in situ dan ex situ. 

a. Metode In situ 

Metode In situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan langsung di habitat asli flora dan fauna bersangkutan (Samedi, 2015). In situ adalah salah satu strategi pelestarian jangka panjang bagi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia (Christanto, 2014). 

Pelestarian cara ini mampu melindungi populasi dan komunitas alami di habitat aslinya. Terdapat beberapa metode pelestarian dengan metode in situ. 

1) Cagar Alam 

Cagar Alam adalah kondisi alam yang memiliki sifat khas dan keunikan flora dan fauna di dalamnya. Contoh: Cagar Alam Maninjau, Kebun Raya Cibodas, dan Pulau Sempu.

2) Taman Nasional 

Taman Nasional adalah suatu tempat yang luas, baik di darat maupun di laut, yang mendapatkan perlindungan pemerintah. Perlindungan taman nasional diperlukan untuk tujuan penelitian, pendidikan, pelestarian, dan pariwisata. Contoh: Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Kerinci, Taman Nasional Tengger, dan sebagainya. 

3) Hutan Lindung 

Hutan lindung adalah hutan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk dilindungi karena ekosistem di dalamnya berperan penting dalam keseimbangan lingkungan. Contoh: Hutan Lindung Taman Raya Bung Hatta, Sungai Wain, Gunung Louser, dan sebagainya. Suaka margasatwa merupakan kawasan hutan yang memiliki keunikan jenis satwa yang dilindungi.

b. Metode Ex Situ 

Metode ex situ merupakan upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di luar habitat asli flora dan fauna. Metode ex situ dilakukan saat habitat asli flora dan fauna mengalami kerusakan yang parah (Widjaja et al., 2014). 

Untuk melaksanakannya, diperlukan kehati-hatian dalam melakukan metode eksitu, karena tantangan terbesarnya ialah membuat lingkungan yang mirip tempat habitat flora dan fauna asal. Beberapa bentuk pelestarian metode eksitu yaitu: 

1) Taman Hutan Raya

Taman hutan raya merupakan kawasan pelestarian hutan yang digunakan untuk mengoleksi flora dan fauna asli atau berasal dari tempat lain. Selain itu, taman hutan raya dapat dimanfaatkan sebagai tujuan penelitian dan pendidikan (PP No 28/2011; Perda Sumatra Utara No 9/2013). Contoh: Taman Hutan Raya Cut Nyak Dien dan Taman Hutan Raya Bukit Barisan. 

2) Taman Safari

Taman Safari merupakan salah satu upaya menjaga keanekaragaman hayati dengan membuat lingkungan buatan yang persis/mirip dengan tempat flora dan fauna tersebut berasal. Taman Safari Indonesia menjadi tempat wisata yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas. 

Selain untuk berwisata, taman safari juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi tentang keanekaragaman fauna di Indonesia. Taman safari sangat menarik untuk dikunjungi, diantaranya, yaitu Taman Safari Bogor Jawa Barat dan Taman Safari Prigen Jawa Timur.

3) Kebun Binatang

Kebun Binatang merupakan daerah konservasi lingkungan buatan yang dibuat persis sama dengan tempat flora dan fauna berasal (Suteja, 2014), namun setiap spesiesnya terpisah-pisah dengan dibuatkan kandang.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Metode Pelestarian Flora dan Fauna"

close