Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengantar Ilmu Sejarah

Pengantar Ilmu Sejarah

Adakah dari kalian yang gemar minum kopi? Nah, ketika kalian melihat secangkir kopi dan biji-biji kopi, dapatkah kalian menjelaskan, bagaimana masyarakat Indonesia mengenal kopi? Bagaimana keterkaitan kopi dengan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada masa kolonial yang pernah terjadi pada tahun 1830- 1870? 

Dapatkah kalian menuliskan kronologi tentang perkembangan kopi di masyarakat kalian? Tentu kalian dapat mencari melalui berbagai macam sumber untuk menjawab pertanyaan di atas. Bagi penikmat kopi, tentu akan lebih seru apabila kalian mengetahui dan dapat menjelaskan keberadaan kopi yang kalian nikmati. Di balik cerita tentang kopi, ternyata sarat dengan peristiwa bersejarah. 

Selain belajar tentang kopi yang diletakkan dalam konteks sejarah masyarakat, ekonomi, dan lingkungan, kita hidup di wilayah yang berada dalam ruang sangat beragam. Secara geografis, Indonesia berada di jalur gempa teraktif yang dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik yaitu Lempeng Eurosia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia Australia sehingga disebut sebagai cincin api Pasifik. 

Tidak mengherankan, Indonesia kerap kali mengalami peristiwa alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, dan sebagainya. Bahkan peristiwa-peristiwa tersebut telah membentuk siklus yang terjadi sejak ribuan tahun silam.

Peristiwa tersebut merupakan peristiwa meletusnya Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883. Dalam sebuah catatan atau arsip tentang meletusnya Gunung Krakatau, terekam dengan baik cerita-cerita tentang berbagai gejala alam sebelum peristiwa tersebut:

“Kuda-kuda mengamuk, ayam-ayam tidak mau bertelur, kera dan burung tidak terlihat di pohon” adalah sebagian kecil kisah tentang perilaku binatang yang digambarkan oleh Rogier Diederik Marinus Verbeek, seorang geolog yang menjadi saksi letusan Gunung Krakatau pada bulan Agustus 1883 (dikutip dari Gustaman, 2019: 2)

Dapatkah kalian membayangkan, apa sajakah dampak dari letusan hebat Gunung Krakatau? Misalnya kalian dapat menjelaskan pengaruh meletusnya Gunung Krakatau 1883 terhadap perjuangan rakyat Banten tahun 1888 melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda. 

Termasuk dari sejarah meletusnya Gunung Krakatau 1883, apakah kalian dapat belajar untuk mengurangi risiko bencana alam? Tentu kalian dapat mencari dari berbagai sumber yang tepercaya untuk menjelaskan fenomena alam yang mampu mengubah dan memengaruhi kehidupan manusia.

Selain belajar dari peristiwa letusan Gunung Krakatau tahun 1883, dapatkah kalian mengamati dan mengenali fenomena alam bersejarah di lingkungan sekitar yang dapat memengaruhi kehidupan? Tentu untuk menjawab pertanyaan ini, kalian dapat bertanya kepada orang yang menjadi saksi sejarah dan pelaku sejarah serta mencari berbagai arsip, buku, dan sumber informasi yang relevan dengan peristiwa tersebut. 

Setelah kalian belajar dari dua contoh di atas, pernahkah kalian menemukan dan melihat foto kalian pada masa kecil? Dari foto masa kecil tersebut, apakah yang dapat kalian ceritakan tentang diri kalian? Selain foto masa kecil, dokumen lain yang sering kita kumpulkan di sekolah adalah akte kelahiran dan kartu keluarga.

Secara sederhana, silsilah keluarga dapat dipahami sebagai informasi tentang riwayat suatu keluarga, misalnya siapa kakek-nenek, baik dari keluarga ayah maupun ibu, saudara dari ayah dan ibu, anak-anak ayah dan ibu, serta informasi tentang kelahiran baik waktu maupun tempat. 

Menurut kalian, apa manfaat mengetahui silsilah keluarga? Apakah silsilah keluarga dapat menjelaskan tentang identitas? Hal ini dapat kalian diskusikan dengan orang tua dan kerabat. Untuk mengetahui dan memahami kehidupan manusia dan masyarakat yang terjadi pada masa lampau, kalian memerlukan suatu ilmu yang disebut sebagai ilmu sejarah. 

Pada bab ini, kalian akan mempelajari ilmu sejarah secara singkat, sejarah kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa lampau, serta bagaimana melakukan penelitian sejarah. Merujuk istilah, sejarah dalam bahasa Indonesia menurut beberapa ahli berasal dari bahasa Arab yaitu “ شجرة) “ dibaca: šajaratun), yang berarti “pohon kayu“. 

Menurut Yamin (1958), pohon melambangkan pertumbuhan dan perkembangan yang berkesinambungan. Dalam hal ini pertumbuhan pohon yang terus-menerus dimaknai sebagai asal-usul, riwayat, silsilah, dan hikayat. 

Dalam KBBI, istilah sejarah mengandung tiga penjelasan yaitu: 1. Asal-usul (keturunan) silsilah; 2. Kejadian dan peristiwa yang benarbenar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo: cerita; 3. Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau. Sedangkan dalam bahasa Inggris, istilah sejarah dinyatakan dalam kata history. 

Berdasarkan Kamus Cambridge, history adalah kajian atau catatan tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau berupa peristiwa dalam kurun waktu tertentu suatu negara atau subjek lain. Dalam bahasa Yunani, sejarah berasal dari kata “historia” yang memiliki arti “orang pandai”. 

Sejarawan E.H Carr (1982) berpendapat, “Sejarah adalah suatu proses interaksi yang berkelanjutan antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya; Sejarah adalah suatu dialog yang abadi antara masa sekarang dan masa lampau.”

Lalu menurut Jackson J Spielvogel (2005), sejarah adalah “Catatan tentang masa lalu.” Secara sederhana, pengertian sejarah sebagai ilmu adalah ilmu yang mempelajari peristiwa, orang, negara, atau kehidupan yang terjadi pada masa lalu.

Menurut sejarawan Kuntowijoyo, kajian ilmu sejarah bukan mitos belaka karena ilmu sejarah mempelajari peristiwa yang sungguh terjadi dan nyata. Keberadaan ilmu sejarah bisa dilacak sampai abad ke-5 SM melalui kehadiran karya Herodotus (484 SM-425 SM ) yang berjudul Historie tentang sejarah Perang Yunani-Persia. 

Ketika menulis tentang perang tersebut, Herodotus sudah menggunakan berbagai sumber sejarah baik melalui pengamatan, prasasti, dan cerita lisan sehingga karyanya sudah memenuhi prosedur ilmiah. Boleh dikatakan, Herodotus adalah pelopor penulisan sejarah sesuai kaidah ilmu pengetahuan. 

Atas jasanya, Herodotus dijuluki sebagai “Bapak Sejarah”. Selanjutnya tradisi itu diteruskan oleh Thucydides ( 456- 396 SM) yang menuliskan tentang Perang Peloponesia antara Athena dan Sparta (Syukur, 2008:1). 

Seseorang yang mempelajari dan menyampaikan sejarah dengan menggunakan sumber informasi dari masa lalu disebut sebagai sejarawan. 

Untuk melengkapi pengetahuan dan pemahaman akan ilmu sejarah dan kajian sejarah, kalian dapat mencari dari berbagai sumber tentang pendapat sejarawan mengenai definisi ilmu sejarah. Setelah menemukan berbagai pendapat dari sejara wan tentang definisi ilmu sejarah, kalian dapat menuliskan rangkuman dan peta pikir (mind map) tentang ilmu sejarah. 

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Pengantar Ilmu Sejarah"

close