Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hubungan Antara Bahasa dan Budaya

Hubungan Antara Bahasa dan Budaya

Seperti yang telah kalian pelajari sebelumnya, keragaman bahasa dan penggunaan bahasa di berbagai daerah membawa implikasi berupa perbedaan pemahaman masyarakat mengenai pengetahuan akan dunianya. 

Sedangkan pengetahuan masyarakat mengenai dunianya sangat berkaitan dengan konteks sosial dan budaya yang melingkupinya. Dengan demikian, perlu untuk mengetahui hubungan antara bahasa dan budaya dalam memahami fenomena maupun nilai budaya dalam masyarakat. 

Bahasa merupakan salah satu unsur dari tujuh unsur kebudayaan masyarakat (Koentjaraningrat, 1990). Menurut Koentjaraningrat (1990), kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, maupun hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan belajar. 

Budaya memungkinkan orang untuk melekatkan makna pada tindakan manusia, yang menjadi semacam pedoman bagi perilaku manusia dengan menyediakan seperangkat aturan. Bahasa berfungsi sebagai alat pengembangan budaya, jalur penerus kebudayaan, dan inventaris ciri-ciri kebudayaan (Nababan, 1991). 

Bahasa juga menjadi kekayaan sebagai ciri khas suatu kebudayaan, yang dapat membedakan kebudayaan di satu daerah dengan daerah lainnya. 

Bahasa menjadi sarana bagi masyarakat untuk saling berbagi pengalaman, keyakinan, dan pengetahuan yang dikomunikasikan dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam arti, suatu kelompok masyarakat mentransmisikan kebudayaan melalui bahasa. 

Bahasa dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena bahasa terdiri dari unsur-unsur yang berbeda-beda menurut budaya. Masyarakat menggunakan bahasa untuk menyampaikan makna dalam percakapan, tetapi cara dalam menggunakan bahasa ini dapat bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya. 

Kompleksitas bahasa berkaitan dengan kelompok masyarakat penggunanya beserta nilai-nilai, identitas, dan pandangan dunia yang dimiliki oleh kelompok masyarakat tersebut. 

Anggota dari kelompok masyarakat dengan budaya yang berbeda tidak hanya berbicara dalam bahasa yang berbeda tetapi juga memiliki cara yang berbeda dalam menggunakan bahasa yang mereka gunakan, tergantung pada latar belakang etnis dan kelas, wilayah geografis, jenis kelamin, dan pengaruh lainnya. 

Adapun kegunaan bahasa dalam budaya, bahasa dapat berfungsi sebagai ekspresi seni untuk mengiringi seni tari, dalam penyelenggaraan kegiatan adat istiadat dengan menggunakan bahasa daerah setempat, dan dalam penyelenggaraan ritual keagamaan, seperti peringatan kematian, kelahiran maupun pernikahan (Sugianto, 2017). 

Kebudayaan masyarakat dapat dipelajari melalui bahasa yang digunakan, maka diperlukan pemahaman mengenai bahasa lokal atau bahasa yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk mempelajari setiap aspek budaya yang ada pada masyarakat atau komunitas lokal tertentu.

Menurut Vincent Ostrom dalam Chmielewski (1993), bahasa memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai pembawa konten pembelajaran tertentu dan sebagai faktor penting yang menciptakan, membentuk kembali dan mengikat hubungan sosial. 

Fungsi pertama bahasa sebagai pembawa konten pembelajaran dalam proses transmisi budaya. Hal ini berarti bahwa bahasa sebagai elemen dasar budaya, sehingga budaya dipelajari oleh antropolog untuk menggambarkan bahwa proses pembelajaran biasanya menggunakan istilah-istilah seperti sosialisasi, enkulturasi, atau dalam kasus akulturasi pembelajaran antarbudaya, yang ditransmisikan melalui simbol, yaitu melalui bahasa. 

Bahasa menjadi kendaraan atau alat khusus untuk mentransmisikan konten budaya tertentu, seperti kebiasaan, kepercayaan, tradisi dan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi, individu ke individu lainnya, kelompok ke kelompok lain maupun satu budaya ke budaya lain. 

Sedangkan fungsi kedua yaitu bahasa sebagai dasar untuk menetapkan aturan, sehingga individu yang berbeda budaya dapat bertindak dengan harapan bahwa orang lain akan berperilaku sesuai dengan aturan tersebut (Chmielewski, 1993). 

Dapat kita simpulkan bahwa bahasa dan budaya memiliki hubungan yang erat dan saling terkait. Untuk mempelajari kebudayaan beserta nilai-nilai budaya di dalamnya, diperlukan pemahaman yang baik mengenai bahasa yang digunakan kelompok yang bersangkutan. 

Dengan menguasai bahasa setempat, antropolog dapat menjelajahi, mengungkap, dan menjelaskan pandangan masyarakat pelaku kebudayaan mengenai dunianya. 

Dalam rangka mempelajari dan memahami keberagaman budaya masyarakat melalui bahasa yang digunakannya, dapat melalui kajian atau studi budaya dan bahasa yang disebut dengan etnologi bahasa atau etnolinguistik.   

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Hubungan Antara Bahasa dan Budaya"

close